Ekspresikan Diri dalam Wujud Keshalihan

Agar Tak Ada yang Layu Sebelum Berkembang

Sabtu, 05 Juni 2010

Seharusnya dia Bersyukur


Seharusnya kalimat Hamdallah lah yang terucap dari bibirnya bukan kalimat penyesaalan dan kesedihan semacam itu. Pagi itu ....ibu muda satu anak itu datang untuk memeriksakan dirinya. Dia meengeluh sudah tak haid selama dua bulan dan juga tidak memakai alat kontrasepsi apapun.
Setelah melakukan tes urine..hasilnya tampak 2 garis merah yang sangat jelas dan itu artinya dia benar-benar hamil.
Tapi, lihatlah ekspresi di wajahnya!tampak jelas guratan penyesalan dan kesedihan yang mendera. Seperti telah terjadi musibah terbesar dalam dirinya. Aku pun bertanya..apa yang salah??? Kau memiliki suami dan hamil dalam kondisi yang halal.Jawabannya sangat klise menurutku...anakku masih kecil dan suamiku juga tak menginginkannya...
Akupun berkata bahwa kau tidak ingin hamil tapi tidak juga memakai KB. Ya jelaslah akan membuahkan sesuatu yaitu janin di dalam rahimmu. Ibu muda itu lantas berkata bahwa suamiku melarangku untuk berKB dan menyuruhku untuk menghentikannya....
Dalam pikiranku...apa sih maunya suaminya ini???
Nggak ngijinin istrinya make KB tapi giliran istrinya hamil dia malah marah ndan nyuruh gugurin kandungannya...
Suami macam apa itu??? gak bertanggung jawab bangget sebagai pemimpin dan qudwah yang baik di dalam keluarganya...
Seharusnya dia bersyukur....karena masih diberikan amanah yang sangat besar itu..
Masih banyak orang di luar sana yang begitu mendambakan kehadiran permatra hati tapi belum diberikan oleh Allah....walaupun berjuta usaha telah dilakukan...
Terakhir..kudengar kabarnya bahwa dia telah insyaf dan mau menerima kenyataan dan merwat kehamilannya kembali serta membuang jauh-jauh semua pikiran kotor yang merasuknya...
Alhamdulillah.....semoga tak ada lagi air mata di ppinya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar