Aku begitu terhenyak...gak percaya banget ketika melihat foto profil di facebook seorang sahabat lama yang telah lama jua tak bersua...bagaimana tidak..selama ini yang kuingat dan kukenal darinya bahwa dia berasal dari keluarga Muslim yang taat, kedua orang tuanya sangat kuhormati n begitu juga masyarakat pada umumnya. Di saat anak-anak pada umumnya yang mulai beranjak remaja memilih untuk bersekolah di sekolah favourite n umum, dia malah memilih untuk bersekolah di tempat yang jauh di sudut kota demi mendapatkan sekolah yang lebih mengutamakan pendidikan agama dan akhlak daripada ilmu duniawi. Saat dia memutuskan untuk mengenakan jilbab selepas SD, semua pun tak heran dan sangat takjub kepadanya.
Aku yang semula tak paham dengan kewajiban berjilbab pun sempat berpikiran negatif tentangnya, (Semoga Allah mengampuniku...), tapi, seiring berjalannya waktu n pemahaman yang sedikit lebih baik, akupun baru mengerti n sangat menyetujui keputusannya.
Sekarang sejuta tanya bergelayut di kepalaku n kuyakin setiap orang yang telah lama tak mendengar kabarnya pun memiliki pertanyaan yang sama...ada apa dengannya sekarang, kemana pakaian yang mulia itu, yang menutupi auratnya, n meneguhkannya sebagai seorang Muslimah???.
Aku yakin dia pun telah siap dengan jawaban-jawabannya dan dia pun sadar betul dengan segala konsekuensi atas semua tindakan yang dia ambil.Telah banyak kudengar dan kusaksikan sendiri semua cerita-cerita negatif yang pada ujung-ujungnya hanya memojokkan Islam...hanya karena semua tindakan yang aku anggap sebagai sebuah keputusasaan...
Perlu pula diingat bahwa tidak selamanya ghirah itu begitu menggebu-gebu, ada suatu saat dimana ghirah itu mulai memudar karena dihadapkan pada suatu kondisi yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.Di dalam hidup ini akan banyak ditemui bermacam-macam jalan. Kadang datar, kadang menurun, kadang pula meninggi. Begitu pula dalam perjalanan dakwah. Ada saatnya para muharrrik (orang yang bergerak) menemui jalan yang lurus dan mudah. namun tidak tidak jarang menjumpai jalan yang penuh onak dan duri. Hal demikian juga terjadi pada pada muharrrik. Suatu saat dia memiliki kondisi iman yang tinggi. Si saat lain, iapun dapat mengalami degradasi iman. Tabiat manusia memang menggariskan demikian.
Dalam kondisi iman yang turun ini, para muharrik kadang terkena satu penyakit yang membahayakan.Yaitu penyakit futur atau kelesuan.
Ya, semoga semua ini dapat menjadikan pelajaran yang berharga bagi kita semua...dan kita senantiasa berdoa agar sahabat kita ditunjukkan jalan yang terbaik...
"Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku akhirnya. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik amalku keridhaan-Mu. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik hariku saat bertemu dengan-Mu.”