Ekspresikan Diri dalam Wujud Keshalihan

Agar Tak Ada yang Layu Sebelum Berkembang

Kamis, 06 Mei 2010

Melahirkan tanpa Suami


Bagaimana jika melahirkan tanpa adanya suami???
bukan karena tak dinikahi oleh lelaki yang harusnya bertanggung jawab atau karena harus diceraikan suaminya.....tapi, karena lelaki yang sangat disayanginya telah dipanggil kembali oleh Pemiliknya...
Aku tak tahu gimana perasaanya saat beberapa bulan lalu dia harus kehilangan orang yang sangat dicintainya itu...dalam keadaan hamil 5 bulan dia sudah harus menanggung bebannya sendiri. Dua tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menunggu datangnya kebahagiaan itu. Dan ketika kebahagiaan itu datang, hanya selang waktu beberapa bulan, Sang Lelaki harus pergi untuk selama-lamanya..
Dalam menunggu kelahiran bayinya, tentu bukan perjuangan yang mudah untuk melaluinya sendiru..tapi syukurlah masih banyak keluarga n saudara-saudara yang masih memperhatikan n bersedia membantu apa saja.Sehingga tak perlu merasa merana sendiri.
Ketika hari menjelang kelahiran tiba dan perut sudah sering kontraksi, membuatnya merasakan sakit yang tak tertahankan.aku dapat melihat dari raut wajahnya n ringisannya serta air matanya yang tak berhenti keluar.
Sungguh...berat menjalani ini semua sendiri...walaupun ada keluarga n saudara yang menemani tapi tetap terasa berbeda...
Semua pun menjadi tidak sabar ketika menunggu berjam-jam, pembukaan tak kunjung maju-maju, padahal hisnya sudah hebat sekali...Pada dasarnya keluarganya aja yang gak mengerti...mana bisa bayinya mau dilahirin cepet tapi pembukaannya belum sempurna...kalau mau ya di caesar ajah...
Terlalu banyak pertanyaan dan desakan yang memuakkan dari mereka....aku tau semua juga sudah lelah..dikiranya enak apa menjalani pekerjaan seperti ini..butuh kesabaran yang ekstra...

Ceritaku di Penghujung April


Selama beberapa bulan bekerja, ada aja pengalaman baru yang kudapatkan.Seperti yang terjadi di penghujung April ini.Ada seorang ibu yang akan melahirkan anak kelimanya.Bener-bener dech perjuangannya, sangat menghentak....dia udah datang ke BPS tempatku bekerja sejak jam 11 siang dan baru melahirkan jam 10 malam lewat. Padahal klo dipikir-pikir, ini gravidnya udah banyak dan pada umumnya lahirnya bisa cepet.
Setelah lama berjuang menahan kesakitan, tak tahunya beberapa saat setelah bayi perempuannya lahir, bayi itupun kelihatan merintih terus-menerus. Dan akhirnya dipasangkan oksigen dan harus ditempatkan di dalam inkubator.bayi itu tak mampu lepas dari oksigennya. Pernah kucoba untuk melepaskannya, hasilnya sungguh di luar dugaanku, bayi itupun langsung sianosis.
Sejujurnya aku paling malas jika harus merawat bayi seperti ini, soalnya salah sedikit aja, bisa berakibat fatal bagi bayinya.Aku yang sedari awal datang udah sport jantung dibuatnya. Bayangin aja, dari pagi aku datang sekitar jam 7 hingga aku pulang sekitar siang pukul 2 lewat bayi itu masih terus merintih seperti kesakitan n baru berhenti menjelang aku pulang setelah kuminumkan antibiotiknya.
Aku takut banget, klo terjadi apa-apa pada bayi itu.Aku takut klo tiba-tiba aja nafasnya berhenti sewaktu aku yang jaga, kan aku yang harus bertanggung jawab. Makanya, di dalam hatiku selalu meminta, rujuk saja bayi ini ke RSUD supaya dapat penanganan yang lebih baik oleh dokter spesialis anak agar lebih diketahui penyakitnya apa.
Sebelum aku pulang, aku juga agak sedikit lega coz bayinya udah gak merintih lagi.tapi, dari mulutnya masih keluar lendir terus-menerus.Entah, apa sebabnya???.Keesokan harinya, akupun masih mendapati bayi itu, masih tetap dalam keadaan yang sama.Tapi, pagi itu KUnya lemah, suhunya meningkat. Dalam hatiku lagi berharap banget agar bayi ini segera dirujuk.Akhirnya bospun tak mau ambil resiko, n bayi itupun segera dirujuk. Tapi, yang jadi masalah lagi, kami tak punya oksigen kecil.Bayi ini tak mampu jika oksigennya dilepas.Akhirnya, dipanggillah ambulance RSUD untuk membawa bayi ini.
Ketika kuberitahukan ibunya bahwa bayi ini akan dirujuk karena kondisinya menurun, ibunya sangat sedih sekali.Air matanya pun menetes...Aku tahu gimana perasaannya..ini adalah anak perempuan pertamanya n sangat dia dambakan, sebelumnya semua anaknya adalah laki-laki semua...jadi wajar saja dia begitu terpukul...tapi, mau gimana lagi..ini adalah demi kebaikan bayinya juga agar mendapat perawatan yang intensif...
Entahlah...sampai tulisan ini kubuat, aku tak tahu kondisi bayinya terakhir...yang jelas masih mendapat perawatan ekstra di RSUD...Semoga semuanya baik-baik saja..n cepat sembuh ya sayang...jadi anak yang sholehah...

Sabtu, 01 Mei 2010

Yang Pertama Bagiku...

Sabtu Subuh yang lalu...pas lagi jaga malam....seketika ada yg ngetok2 pintu...gak taunya ada yang minta tolong untuk nolongin keluarganya yang mau partus di rumah....bener2 dech...!panik..coz bingung mau bawa alat apa aja...akhirnya dengan segala kekurangannya..berangkat juga ke rumah ibu itu..pas nyampe disana ternyata udah pembukaan lemgkap n kepala masih Hodge III, akhirnya kuhubungi lagi k"Ani (tutorq) n segera dia datang menyusul ke TKP.
Anak pertama lagi, bener2 dech....bikin kita sport jantung aja coz takut kenapa-napa dgn bayinya...gimana klo bayinya asfiksia..dimana mau nyari Oksigen???...alhamdulillah...pukul 06.00 Wite bayinya lahir ke dunia dengan sehat n selamat...lelah bener qrasa...n 3 hari berturut-turut aq harus datang follow up Postpartum untuk memantau ibu n memandikan bayinya...n akhirnya qtau alasannya kenapa di gak mau datang aja ke BPS untuk ngepartus.....alasan klasik sih....apalagi klo bukan 'UUD'...yg jadi pertanyaanku...apakah gak bisa ngumpulin sedikit demi sedikit walaupun akhirnya juga cuma sedikit buat biaya kelahiran anaknya nanti. Yang jelas kan ada...walaupun gak seberapa...kenapa juga gak nyipain segala kelengkapan Jamkesda???kan udah ditanggung sama pemerintah biaya persalinannya...apakah selam dia memeriksakan kehamilannya di PKM, dia gak pernah dengar info tentang jamkesda....????
Tapi, terlalu berat juga qrasa jika dia yang udah partus di rumah harus membayar dengan jumlah yang sedikit berlebih itu.....gak tau dech apa pertimbangan si bos sehingga menetapkan biaya seperti itu???
Yang bikin aku tak habis pikir adalah...kenapa juga si ibu gak ngomong jujur aja klo dia lagi gak punya biaya n belum bisa bayar....kenapa dia harus ngomong nanti suaminya yang bayar keBPS sore itu?tapi, ternyata yang mau disampaikan suaminya hanyalah minta keringanan klo dia baru bisa bayar bulan depan.Apakah dia berpikir bahwa aku yang matok biaya persalinannya segi2..? maaf buu ya..ibu salah besar...aku ini hanya pegawai yang punya boz yang lebih berhak untuk netapin biayanya..So, jangan salah paham buu ya...
Yang pertama bagiku juga....ketika ku harus diutus oleh sang mamoy untuk melihat n mantau pasien post partum di daerah Pasar Lingkas....bener-bener dech....ketika pertama kali melihatnya aku sempat takutr...coz kondisinya sangat memprihatinkan n sangat lemas...sarungnya masih penuh dengan darah n seluruh tubuhnya seakan bermandikan darah....Ternyata..sejak setelah melahirkan...dia belum dibersihkan n belum pake pembalut....akhirnya, q vagina toilet aja...n banyak baget stoksel yang keluar, trus kuinjeksikan Neurosanbe, n kuberikan dia obat...
Bener-bener dech... kondisinya sangat memprihatinkan, tinggal hanya di sebuah kamar berukuran 2 x 3 meter..MCK semuanya jadi satu....ughhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...................
sulit ku membayangkan keadaan seperti itu....

1 Hal yang Tak Kusukai...

Ughhhhh....adalah suatu hal yang tak kusukai jika harus jaga malam apalagi jika keesokan harinya harus disambung dengan masuk sore. Sudahlah aku nech gak bisa tidur klo lagi jaga malam walaupun gak ada pasien, mata ini rasanya sulit terpejam, ada aja hal-hal yang buat mata ini selalu terjaga.Maka sudah bisa dipastikan, sepanjang malam itu, aku hanya bisa berharap pagi cepat datang menjelang, menghitung jam demi jam agar cepat berlalu hingga tiba waktunya untuk aku bisa pulang. Dan kembali yang hanya bisa kulakukan sesampaiku di rumah adalah makan dan kemudian cepat-cepat mengganti tidurku yang sempat hilang. Tapi, belum puas rasanya untuk menidurkan jiwa n raga ini sudah harus cepat-cepat bangun untuk berangkat kerja lagi....benar-benar remuk kurasa badanku, puyeng kepalaku dibuatnya...
Kembali lagi tambah pening kepalaku di awal bulan ini..ketika harus melihat jadwal baru untuk bulan ini....ada lagi jadwal yang memuakkan itu...Malam ke Sore...ughhh..bener-bener dech....begitu memuakkan....
Beginilah nasib...harus mencari uang sendiri..walaupun hasilnya tak seberapa jika melihat n merasakan segala pengorbanan yang ada..ternyata...sekali lagi....cari uang tuh susah bangetttttttt....dan selama ini kuhanya seenaknya aja meminta uang dengan segala macam alasan n sedikit 'pemakzaan'....